SENI LUKIS
Seni lukis adalah seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman mealui bidang dua dimensi.
Seni lukis prasejarah Indonesia
Pada zaman Prasejarah, seni lukis memegang peranan penting karena setiap ukisan mempunyai makna dan maksud tertentu. Pada zaman tersebut lukisan dibuat pada dinding-dinding gua dan karang. Salah satu teknik yang digunakan oleh orang-orang gua untuk melukis didinding-dinding gua adalah dengan menempelkan tangan didinding gua, lalu disemprot dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Teknik menyemprot ini dikena dengan nama aerograph. Media lain yang digunakan untuk membuat lukisan adalah tanah liat. Pewarna yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami seperti mineral dan lemak binatang. Pada umumnya tujuan dan tema yang dipilih untuk membuat lukisan-lukisan tersebut adalah magis.
Contoh karya seni lukis yang dihasilkan pada zaman Prasejarah dapat dilihat di Gua Leang Pattakere di Maros, Sulawesi Selatan. Lukisan tersebut menggambarkan adegan perburuan. Selain itu, ada juga lukisan pada dinding-dinding gua di pantai selatan Irian Jaya ( Papua ). Lukisan yang terdapat di tempat tersebut menggambarkan nenek moyang. Hal yang menarik perhatian pada lukisan yang tersebar di daerah yang amat luas itu adalah siluet tangan yang terdapat di mana-mana. Cap tangan ini terdapat pula di Sulawesi Selatan, pada lukisan di tebing batu di Teluk Sulaeman Seram, di Teluk Berau Papua, di Pulau Arguni, dan Kepaulauan Kei. Selain motif bayangan tangan, motif yang terdapat dibanyak tempat adalah sosok manusia, perahu, matahari, bulan, burung, ikan, kura-kura, kadal, kaki, dan babi rusa.
Seni lukis adalah seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman mealui bidang dua dimensi.
Seni lukis prasejarah Indonesia
Pada zaman Prasejarah, seni lukis memegang peranan penting karena setiap ukisan mempunyai makna dan maksud tertentu. Pada zaman tersebut lukisan dibuat pada dinding-dinding gua dan karang. Salah satu teknik yang digunakan oleh orang-orang gua untuk melukis didinding-dinding gua adalah dengan menempelkan tangan didinding gua, lalu disemprot dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Teknik menyemprot ini dikena dengan nama aerograph. Media lain yang digunakan untuk membuat lukisan adalah tanah liat. Pewarna yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami seperti mineral dan lemak binatang. Pada umumnya tujuan dan tema yang dipilih untuk membuat lukisan-lukisan tersebut adalah magis.
Contoh karya seni lukis yang dihasilkan pada zaman Prasejarah dapat dilihat di Gua Leang Pattakere di Maros, Sulawesi Selatan. Lukisan tersebut menggambarkan adegan perburuan. Selain itu, ada juga lukisan pada dinding-dinding gua di pantai selatan Irian Jaya ( Papua ). Lukisan yang terdapat di tempat tersebut menggambarkan nenek moyang. Hal yang menarik perhatian pada lukisan yang tersebar di daerah yang amat luas itu adalah siluet tangan yang terdapat di mana-mana. Cap tangan ini terdapat pula di Sulawesi Selatan, pada lukisan di tebing batu di Teluk Sulaeman Seram, di Teluk Berau Papua, di Pulau Arguni, dan Kepaulauan Kei. Selain motif bayangan tangan, motif yang terdapat dibanyak tempat adalah sosok manusia, perahu, matahari, bulan, burung, ikan, kura-kura, kadal, kaki, dan babi rusa.
Komentar
Posting Komentar